Jakarta – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aktivis Sumsel Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta, pada Jum’at, (18/7). Aksi ini dilakukan untuk mendesak Kejagung mengusut tuntas dugaan keterlibatan Bupati Musi Banyuasin (Muba), Toha Tohet, sebagai aktor utama atau “bos” di balik praktik tambang minyak ilegal yang merajalela di wilayah Muba, Sumatera Selatan.
Koordinator Aksi, Fatur Maulidan, dalam orasinya menyatakan bahwa kerusakan lingkungan akibat tambang minyak ilegal di Muba telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Ia menilai praktik ilegal ini tidak hanya menghancurkan alam, tetapi juga menyebabkan kerugian besar bagi negara.
“Kami menduga kuat adanya keterlibatan kepala daerah dalam skema mafia tambang minyak ilegal. Lingkungan rusak, negara dirugikan, masyarakat jadi korban. Kejagung harus turun tangan dan menangkap semua oknum yang terlibat, termasuk jika benar Bupati Toha Tohet terlibat,” tegas Fatur.
Lebih lanjut, Fatur juga mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung yang sebelumnya berhasil membongkar skandal besar di tubuh Pertamina, termasuk menyeret nama-nama besar seperti Rizal Chalid yang selama ini dianggap kebal hukum.
“Kalau Rizal Chalid saja bisa disentuh hukum, maka mafia minyak ilegal di Muba pun harus ditelusuri sampai tuntas. Jangan sampai praktik ilegal ini terus berlangsung dan merusak generasi mendatang,” tambahnya.
Para demonstran membawa spanduk dan poster bertuliskan “Tangkap Mafia Migas di Muba”, “Selamatkan Lingkungan dari Tambang Ilegal”, serta “Usut Tuntas Skandal Migas Daerah”.
Aksi ini berlangsung tertib dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Massa berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga Kejagung benar-benar mengambil langkah hukum tegas terhadap para pelaku mafia tambang minyak ilegal di Sumatera Selatan.