
Voxindo.id, Jakarta – Koordinator Aktivis Sumsel Jakarta, Harda Belly, menyayangkan besarnya anggaran rehabilitasi dan maintenance rumah dinas Bupati Ogan Ilir yang mencapai miliaran rupiah dalam empat tahun terakhir. Data yang ia peroleh dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menunjukkan rincian penggunaan dana yang dinilai tidak tepat sasaran.
Berikut rincian anggaran yang dipersoalkan Harda:
1. 2022: Pembangunan kolam, pos penjaga, dan rehabilitasi rumah bupati sebesar Rp986.500.000,00
2. 2023: Rehabilitasi jalan kompleks rumah dinas bupati sebesar Rp399.900.000,00 dan rehabilitasi rumah dinas bupati sebesar Rp1.481.800.544,20
3. 2024: Rehabilitasi kolam kantor bupati sebesar Rp784.954.000,00
4. 2025: Rehabilitasi rumah dinas bupati sebesar Rp2.000.000.000,00
Menurut Harda, dana sebesar itu seharusnya dapat dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak, seperti perbaikan rumah warga yang tidak layak huni.
“Kalau anggaran rehabilitasi ini dipakai untuk membangun rumah bagi rakyat miskin, sudah berapa banyak keluarga yang bisa mendapatkan tempat tinggal layak. Bupati itu sudah punya banyak fasilitas, tolong pikirkan juga rakyat kecil, jangan hanya memikirkan diri sendiri. Anda itu pemimpin,” tegas Harda, Selasa (12/8/2025).
Ia menilai pengeluaran yang berulang dan nilainya fantastis untuk fasilitas bupati menunjukkan lemahnya prioritas pembangunan daerah. HB juga berharap kedepan hal semacam ini tidak terulang lagi, siapapun kepala daerahnya. Ia juga menyerukan agar kepala daerah lebih memperhatikan masyarakatnya di atas kepentingan pribadi dan kelompoknya.
“Semoga kedepan tidak terulang lagi, pemimpin harus peka terhadap kebutuhan masyarakat. Ayo (seluruh kepala daerah) untuk lebih memprioritaskan kepentingan rakyat”, tutupnya.