
Voxindo.id, Jakarta – Koordinator Aktivis Sumsel Jakarta, Harda Belly, mendesak Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk segera turun tangan ke Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, guna membongkar jaringan mafia tambang emas ilegal yang diduga kuat dibekingi oleh oknum pejabat tinggi daerah dan aparat penegak hukum setempat.
Menurut Harda, aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah Muratara tidak hanya merugikan negara secara ekonomi, tetapi juga telah menyebabkan kerusakan ekologis yang sangat parah, khususnya pada Sungai Rawas — salah satu sumber kehidupan masyarakat setempat.
“Kami menduga praktik tambang emas ilegal di Muratara sudah sangat sistemik dan terorganisir, melibatkan pengusaha rakus, oknum pejabat tinggi daerah, dan aparat penegak hukum. Ini bukan sekadar pelanggaran, tapi bentuk kejahatan yang merampas masa depan lingkungan dan rakyat,” tegas Harda dalam keterangannya, Senin (28/7).
Ia memperkirakan kerugian negara yang ditimbulkan dari praktik tambang emas ilegal tersebut mencapai triliunan rupiah, baik dari segi kehilangan potensi pajak maupun kerusakan sumber daya alam yang tidak bisa dikembalikan lagi.
Namun yang paling mendesak, kata Harda, adalah krisis lingkungan yang tengah mengancam Sungai Rawas. Akibat pencemaran dari aktivitas tambang ilegal, kondisi air sungai yang dulunya jernih kini berubah menjadi keruh, beracun, dan membahayakan ekosistem air.
“Sungai Rawas bukan sekadar sungai. Ia adalah sumber penghidupan ribuan masyarakat di sepanjang alirannya. Jika ini dibiarkan, ikan-ikan dan satwa air lainnya akan punah, dan masyarakat kehilangan harapan hidup,” tambahnya.
Harda meminta Kejagung agar tidak ragu membongkar keterlibatan pihak-pihak berpengaruh, termasuk memeriksa kepala daerah dan aparat yang terindikasi membekingi aktivitas tambang ilegal tersebut.
“Kami percaya Kejagung di bawah ST Burhanuddin memiliki keberanian dan integritas untuk membersihkan Muratara dari mafia tambang. Ini soal keberpihakan pada rakyat dan lingkungan,” pungkasnya.