
Voxindo.id, Jakarta – Koordinator Aktivis Sumsel Jakarta, Harda Belly, mendesak PT Golden Great Borneo (GGB) untuk segera memperbaiki kerusakan sawah warga yang terdampak limbah tambang batu bara. Limbah berupa lumpur tersebut mencemari lahan pertanian milik warga di Sepanjang Desa Banjarsari, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Menurut Harda, kondisi lahan pertanian yang terdampak sangat parah, khususnya milik warga atas nama Pak Sagiman, Pak Gunadi, dan Pak Nisun. Mereka selama ini menggantungkan hidup dari hasil bertani, namun aktivitas tambang yang tidak dikelola dengan baik justru merusak sumber penghidupan warga.
“Sawah-sawah mereka penuh lumpur. Ini bukan hanya soal lahan rusak, tapi soal kehidupan yang dirampas. PT GGB jangan cuma janji ingin menormalisasi, tapi sampai sekarang belum ada realisasi di lapangan,” tegas Harda dalam keterangannya, Kamis (31/7).
Harda juga mengingatkan agar PT GGB tidak lepas tangan. Ia menuntut perusahaan menunjukkan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang nyata, bukan hanya janji-janji.
“Warga tidak butuh janji, mereka butuh solusi. Sawah itu bukan sekadar tanah, tapi tempat mereka menyambung hidup. Perusahaan harus hadir memperbaiki, bukan malah membiarkan,” tambahnya.
Harda menyatakan, jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan konkret dari pihak perusahaan, maka pihaknya bersama warga akan mempertimbangkan langkah hukum atau aksi massa untuk menuntut keadilan.