
Jakarta – Himpunan Mahasiswa Sumatera Selatan (HMS), Lensa, mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut dugaan tindak pidana korupsi pada penggunaan anggaran Command Center Bawaslu RI tahun 2024 yang mencapai Rp339 miliar. Ia menyoroti adanya temuan potensi kerugian negara sebesar Rp11 miliar dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi fisik dan pemanfaatan fasilitas command center saat ini.
“Pengadaan Command Center Bawaslu RI dengan anggaran ratusan miliar rupiah tidak mencerminkan hasil yang sepadan. Fakta bahwa fasilitas tersebut hanya menempati lantai 5 gedung utama Bawaslu dan tidak berfungsi optimal selama tahapan Pemilu menunjukkan adanya dugaan penyimpangan yang serius,” ujar Lensa, Senin (21/7/2025).
Tak hanya itu, Lensa juga menyoroti anggaran renovasi gedung A dan B Bawaslu RI yang mencapai Rp715 miliar, di mana Rp659 miliar di antaranya digunakan hanya untuk renovasi tanpa adanya pembangunan gedung baru. Hasil temuan BPK juga mencatat kerugian negara sebesar Rp1,14 miliar dalam proyek tersebut.
“Kami menduga ada permainan antara tim BPK RI bersama KPA dan PPK di internal Bawaslu RI. Hal ini harus ditindaklanjuti agar tidak mencederai kepercayaan publik terhadap institusi pengawas pemilu,” tegasnya.
Lensa menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal isu ini agar penegakan hukum berjalan adil dan transparan.
“Negara harus hadir melindungi uang rakyat. Kami akan terus mengawasi dan menekan agar proses hukum berjalan tanpa intervensi,” pungkasnya.